eneng

Pemuda : Neng boleh gak Abang Tepok pantat Neng..?? s

Neng : Heeeh.jangan kurang ajar ya Bang..!!

Pemuda : ayooolah Neng. sekaliiiiiiiaja..

Neng : Emang gue cewek apaann..???..dasarbuaya luhhhh!!!

Pemuda : Ya..ya.ya Ntar Abang kasih duit Sejuta dehhhh..

Neng :?????????

Pemuda : ayoo..Neng..cuma Nepok sekali aja.Sejuta Nengg.!!!!

Si Neng mulai goyah imannya. antara uang Sejuta dan harga dirinya
Setelah berpikir sesaatmaka diputuskan menerima tantangan si pemudatoh cuma di tepok sekali gak akan berbekas dan gak rugi apa2..

Neng : Oke tapi janji ya cuma sekali Tepok aja!!!

Pemuda : Abang janji neng..!!
Ya udah sekarang Neng agak Nungging dong?? pinta sang pemuda.

Neng pun agak Nungging.
dan mulailah si Pemuda beraksi menyiapkan Telapak Tangannya..

Diusap-usaplah Pantat si Neng.searah jarum jamterus..Di Usap-usap sampai si Nengnya Negor

Neng : Hayooo dong di Tepok.!!!

Pemuda : Iye bentar..( sambil terus meNgusap-usap Pantat si Neng..)

Neng : Ayoo tepok Bang!!!

Pemuda : Aduhhh Neng..Kalau Abang Punya Sejuta Udah Abang Tepok dari tadi Neng..!!!!!

Neng : Sialllaaaaaannnnnn



 KELAS DALAM KEBALIKAN

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.

Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru…
Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat datang, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat datang Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid: Mengerti Bu Guru…
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini…
Murid-murid: Dengar itu…
Guru: Diam!!!
Murid-murid: Ribut!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru…
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya sebagian pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurangajar!
Murid-murid: Cukupajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Cerita belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!
Murid-murid: ???
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

HTML Comment Box is loading comments...